Pendekatan Grounded Theory pada Penelitian Kualitatif

Sekilas Mengenai Pendekatan Grounded Theory

Studi ini menekankan upaya peneliti untuk melakukan analisis abstrak terhadap suatu fenomena dengan harapan analisis tersebut dapat menciptakan teori tertentu yang dapat menjelaskan fenomena tersebut secara spesifik. Studi ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu :

a.

Prosedur sistematis, memanfaatkan kausalitas, konsekuansi, coding selektif, dan sebagian dari fenomena yang diteliti.

b.

Prosedur konstruktivis, memanfaatkan pengumpulan data dengan cara memoing terhadap pandangan, keyakinan, nilai, atau ideologi dari partisipan.


Prosedur dalam studi ini dimualai dengan coding terbuka terhadap kategori data, selajutnya adalah coding aksial dimana data akan disusun dalam suatu diagram logika, dan yang terakhir adalah identifikasi konsekuensi dari proses coding tersebut.

 

Ulasan Contoh Artikel dengan Pendekatan Grounded Theory

Analisis Kesalahan Jawaban Siswa pada Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Pembelajaran Kontekstual

Oleh : Nia Jusniani

 

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student Assesment) kemampuan matematis siswa di Indonesia masih rendah. Kemampuan matematis rendah artinya 80% siswa masih di bawah standar minimum literasi untuk berfungsi efektif dalam kehidupan modern ini. Dalam pembelajaran khususnya matematika siswa dilatih untuk memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan sehari-hari. Oleh sebab itu siswa harus memiliki kemampuan literasi matematika yang berhubungan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pembelajaran kontestual dimana pembelajaran itu bukan hanya sekedar menghafal tapi mengkonstruksi pengetahuan di dalam diri siswa itu sendiri.

Untuk mengetahui letak kekurangan atau kelemahan dalam suatu hal perlu dilakukan analisis. Untuk mengetahui kelemahan siswa dalam kemampuan mengkonstruksi pengetahun makan perlu dilakuakn analisis terhadap kesalahan siswa dalam menyelesaiakn masalah matematis tersebut. Dengan analisis ersebut maka dapat diketahui dan dapat ditentukan tindakan lanjut untuk memaksimalkan kemampuan siswa.

Tujuan Penelitian

:

Mengkaji tentang kesalaha jawaban siswa dalam menjawab soal pemahaman matematika setelah diterapkan pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual.

           

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Grounded Theory. Grounded Theory adalah metode penelitian kualitatif yang menggunakan sejumlah prosedur sistematis yang diarahkan untuk mengembangkan teori berorientasi tindakan, interaksi, atau proses dengan berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa dari SMP di Kabupaten Cianjur degan kateori yang sama. Langkah-langkah pada penelitian ini yaitu : (1) open coding  (2) selective coding, dan (3) theoretical coding. Tahap kriteria dari pendekatan Grounded Theory adalah sebagai berikut.

1.

Cocok (fit), artinya teori yang dihasilkan cocok dengan kenyataan sehari-hari sesuai bidang yang diteliti.

2.

Dipahami (understanding), artinya teori yng dihasilkan menggambarkan keadaan nyata dan bersifat komprehensif sehingga dapat dipahami oleh semua orang.

3.

Berlaku umum (generaity), artinya teori yang dihasilkan meliputi berbagai bidang yang bervariasi sehingga dapat diterapkan pada fenomena dalam konteks yang beragam.

4.

Pengawasan (control), artinya teori yang dihasilkan megandung hipotesis yang dapa digunakan dalam kegiatan membimbing secara sistematik untuk mengambil data actual yang hanya berhubungan dengan fenomena terkait.

 

HASIL

1.

Tahap Open Coding

 

Peneliti mengumpulkan dta awal dari hasil jawaban siswa terhadap tes akhir atau postes kemampuan memahami matematis. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap jawaban siswa tersebut dan hasil wawancara. Analisis ditujukan untuk mendapatkan kategori kesalahan siswa dalam menjawab soal sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman matematis.

2.

Tahap Selective Coding

 

Pada tahap ini dilakukan pendalaman terhadap kategori-kategori yag muncul pada tahap  open coding kemudian dilakukan pengkajian terhadap kategori tersebut yang naninya akan dijadikan kategori inti. Seleruh kategori lainnya akan dikaitkan dengan kategori inti.

3.

Tahap Theoretical Coding

 

Pada tahap ini peneliti menyusun teori berdasarkan pengkajian kategori-kategori yang ditemukan. Peneliti mengaitkan kesalahan-kesalahan siswa yang muncul berdasarkan indikatoe kemampuan pemahaman matematis dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstual.

Berdasarkan hasil analisis kesalahan jawaban siswa, diperolah bahwa siswa masih banyak kesalahan dalam indikator mengidentifikasi sifat-sifat konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep sebanyak 53,05%. Kesalahan siswa yang dilakukan siswa paling sedikit terdapat pada indikator mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep sebesar 27,09%. Berarti siswa sudah mampu mengubah soal cerita yang atau soal yang berbentuk kontekstual ke dalam bentuk atau model matematika setelah diberikan pembelajaran kontekstual.

 

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1.

Maih kurangnya penerapan konsep dalam proses pembelajaran matematika yang dilakukan saat ini.

2.

Kesalahan siswa terbanyak adalah pada pengidentifikasian konsep dan pengenalan syarat untuk menentukan konsep sebesar 53,05%.

 

 

 

SUMBER :

Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset MEMILIH DI ANTARA LIMA PENDEKATAN. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jusniani, N. (2018). Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Pada Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Pembelajaran Kontekstual. Prisma, 7(1), 82. https://doi.org/10.35194/jp.v7i1.361

 diakses pada 10/12/2020

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Studi Kasus pada Penelitian Kualitatif